Sabtu, 31 Desember 2011

stomatitis

 

 


  1. Pengertian
Sariawan atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut. Meskipun tidak tergolong berbahaya, namun sariawan sangat mengganggu.
  1. Penyebab
Penyebab dari sariawan ini sampai saat ini belum diketahui. Namun para ahli menduga banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya sariawan, diantaranya : 1. Kebersihan mulut yang buruk 2. Kekurangan vitamin c 3. Infeksi virus dan bakteri 4. Difisiensi (kekurangan) vitamin B12 dan zat besi 5. Pemasangan gigi palsu 6. Luka pada mulut karena makan dan minum yang terlalu panas.
  1. Klasifikasi Stomatitis
  1. Stomatitis Primer, meliputi :
- Aphtouch Stomatitis
Merupakan ulcer yang terjadi berulang. Bentuknya 2 – 5 mm, awal lesi kecil, dan berwarna kemerahan. Akan sembuh ± 2 minggu tanpa luka parut.
- Herpes Simplek Stomatitis
Stomatitis yang disebabkan oleh virus. Bentuknya menyerupai vesikel.
- Vincent’s Stomatitis
Stomatitis yang terjadi pada jaringan normal ketika daya tahan tubuh menurun. Etiologinya, bakteri normal yang ada pada mulut, yaitu B. Flora. Bentuk stomatitis ini erythem, ulcer dan nekrosis pada ginggival.
- Traumatik Ulcer
Stomatitis yang ditemukan karena trauma. Bentuknya lesi lebih jelas, dan nyeri tidak hebat.
  1. Stomatitis Sekunder, merupakan stomatitis yang secara umum terjadi akibat infeksi oleh virus atau bakteri ketika host (inang) resisten baik lokal maupun sistemik.
  1. Etiologi Stomatitis
- Faktor Imunologik (daya tahan tubuh)
- Faktor genetik
- Faktor hormonal
- Penyakit sistemik
- Traumatik
- Stress
- Merokok
- Alergi
- Kekurangan nutrisi, sepert : defisiensi Vitamin B12, asam folat, asam karbonat, dll.
  1. Anatomi area dimana terjadi gangguan
Sariawan atau stomatitis apthosa ini sering menyerang siapa saja. Tidak mengenal umur maupun jenis kelamin. Biasanya daerah yang paling sering timbul sariawan ini adalah di mukosa pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah serta di langit – langit.
  1. Gejala
  1. masa prodromal atau penyakit 1 – 24 jam :
- Hipersensitive dan perasaan seprti terbakar
  1. Stadium Pre Ulcerasi
- adanya udema / pembengkangkan setempat dengan terbentuknya makula pavula serta terjadi peninggian 1- 3 hari
  1. Stadium Ulcerasi
- pada stadium ini timbul rasa sakit terjadi nekrosis ditengah-tengahnya, batas sisinya merah dan udema tonsilasi ini bertahan lama 1 – 16 hari
Masa penyembuhan ini untuk tiap-tiap individu berbeda yaitu 1 – 5 minggu
  1. Gambaran Klinis dari Stomatitis
  1. Lesi bersifat ulcerasi
  2. Bentuk oval / bulat
  3. Sifat tersebar
  4. Batasnya jelas
  5. Biasa singulas (sendiri-sendiri) dan multiple (kelompok)
  6. Tepi merah
  7. Lesi dangkal
  8. Lesi sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut
  1. Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin biru 1% topikal dengan swab atau kumur. Diagnosis psti dengan biopsi
  1. Dampak gangguan pada kebutuhan dasar manusia
- Pola nutrisi : nafsu makan menjadi berkurang, pola makan menjadi tidak teratur
- Pola aktivitas : kemampuan untuk berkomunikasi menjadi sulit
- Pola Hygiene : kurang menjaga kebersihan mulut
- Terganggunya rasa nyaman : biasanya yang sering dijumpai adalah perih
  1. Penatalaksanaan Medis
Harus disertai dengan terapi penyakit penyebabnya, selain diberikan emolien topikal, seperti orabase, pada kasus yang ringan dengan 2 – 3 ulcersi minor. Pada kasus yang lebih berat dapat diberikan kortikosteroid, seprti triamsinolon atau fluosinolon topikal, sebanyak 3 atau 4 kali sehari setelah makan dan menjelang tidur. Pemberian tetraciclin dapat diberikan untuk mengurangi rasa nyeri dan jumlah ulcerasi. Bila tidak ada responsif terhadap kortikosteroid atau tetrasiklin, dapat diberikan dakson dan bila gagal juga maka di berikan talidomid.
B. Konsep dasar Asuhan Kperawatan
PENGKAJIAN
1. Identitas
2. Riwayat kesehatan sekarang ; kapan terjadinya tiba-tiba atau sudah lama, lokasi, lamanya, dll. Lalu kembangkan PQRST. Tanyakan penyakitnya apakah berulang atau primer.
3. Kaji keadaan nyeri ; lokasi, efek terhadap ADL
4. Kaji keadaan gejala sistemik ; fever, malaise, mual dan muntah.
5. Kaji kebiasaan oral Hygiene
6. Kaji kemampuan mengunyah, menelan untuk menentukan masalah selanjutnya
7. Pengkajian secara fisik
  • kaji keadaan lesi : membran mukosa dan celah bibir
  • kaji karakter lesi : lokasi, ilkus, bentuk
8. Psikososial ; sterss, gaya hidup (alkohol, perokok)
  • kaji fungsi dan penampilan dari rongga mulut terhadap body image dan sex
9. Pemeriksaan laboratorium
  • WBC menurun pada stomatitis sekunder
  • Pemeriksaan kultur virus ; cairan vesikel dari herpes simplek stomatitis
  • Pemeriksaan cultur bakteri ; eksudat untuk membentuk vincent’s stomatitis

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India